Stater motor kuhidupkan, tancap
gas, dan kemudian roda motor pun mulai menapaki aspal hitam. Masih lancar,
hmm….begitu nikmatnya berkendara dijalan yang lurus lagi mulus. Begitulah
sebagian perjalanan hidup kita, saat nikmat melimpah, saat tantangan pada suatu
fase hidup terlewat dengan sempurna. Sst… jangan lupa bersyukur ya! Eh
tiba-tiba jalan berliku, berlubang pula. Aduh, mulai dihadapkan dengan
masalah-masalah hidup nih. Harapan yang ga sesuai dengan realita, ada
kehilangan, ada tantangan yang berat, kekecewaan dan cobaan hidup lainnya.
Jalan berliku ataupun berlubang, menuntut kita untuk berhati-hati, konsentrasi,
pasang strategi, dan inget, ga boleh pake emosi. Pun dalam menyikapi masalah hidup, musti
tetap sabar menjalaninya, berpikir dengan tenang dan selesaikan masalah
sesegera mungkin, move on! Eh emang
kita mau kemana sih, kok mesti ngelewatin jalan mulus, berliku, berlubang pula?
Hmm… ya menuju kebaikan dunia dan akhirat lah! hati-hati juga ya tersesat, tar tak tau arah jalan pulang lagi. Gawat!
Kalo jalanan (hidup) mulus terus,
tanpa liku tanpa lubang ya nanti kita bakal terlena. Jadinya, ga paham makna
bersyukur, ga kenal juga sama yang namanya sabar. Pelajaran syukur dan sabar
membuat hubungan kita dengan Allah semakin dekat, erat. Itu sih, bagi yang bisa
memaknai jalan mulus, berliku, dan berlubang tadi. Semoga kita termasuk
didalamnya, bukan termasuk orang yang tersesat ngikutin jalan setan. amin
0 komentar:
Posting Komentar