Pertemanan
ada untuk kita merasa nyaman, dengan saling memahami kepribadian -segala baik
buruknya-. Kepribadian itu kadang ada yang jelas dan mudah untuk disimpulkan,
ada pula yang misterius, sulit dipahami. Seperti dia, yang hadir kemudian
hilang. Hadir bersama dengan ketulusan, namun terkadang ada intrik
menyertainya. Kemudian hilang menyisakan tanda tanya.
Hmm…
sudahlah, lupakan yang abstrak, petik
saja pelajarannya. Karena tak ada yang salah dengan pertemanan –apapun itu kesannya-.
Dengan pertemanan kita banyak belajar tentang karakter dan bagaimana kita
menyikapi itu semua. Wawasan atau informasi juga akan kita dapatkan dengan
adanya pertemanan melalui interaksi yang sering dilakukan.
Terkadang
dari interaksi itu muncul perdebatan. Asal tidak disertai dengan emosi
(negatif), perdebatan itu tak akan menimbulkan pertengkaran. Justru dari
perdebatan itu, kita akan lebih mengasah daya pikir kita dan tentunya ada
wawasan baru yang didapat dari lawan debat kita. Selain itu, karakter pasti
akan diketahui juga dari sudut pandang pola pikirnya. Topik tak harus ilmiah,
yang sederhana saja asal dapat memacu daya pikir kita. Daya humor juga penting,
agar pembahasan lebih menarik. Berdebatlah dengan sehat, agar dapat mengasah
dan memperluas pola pikir kita, bukan berujung pertengkaran. Karakter, pola pikir,
dan wawasan adalah buah yang dapat kita petik dari adanya pertemanan.
0 komentar:
Posting Komentar