Selasa, 03 Mei 2011

MENULIS ITU MENYENANGKAN



Mahasiswa merupakan masyarakat ilmiah, begitu jika dipandang dari sudut pandang masyarakat umum. Mereka menganggap mahasiswa adalah seorang yang tau segalanya, pintar dalam segala hal, dan mereka berharap keberadaan mahasiswa dapat membawa kontribusi untuk kemaslahatan umum. Memang begitu seharusnya, mengacu pada tri dharma perguruan tinggi yang salah satu poinnya adalah pengabdian masyarakat. Jadi sudah seharusnya lah mahasiswa dapat bermanfaat untuk masyarakat sekitar kampus khususnya dan masyarakat di Indonesia pada umumnya.

Namun pada kenyataannya, mahasiswa kurang peka terhadap permasalahan-permasalahan sekitar atau di Indonesia pada umumnya. Mereka acuh, seolah tak peduli dengan masalah-masalah itu. Sebagian dari mereka hanya menjunjung tinggi keegoisan, misalnya saja mereka hanya peduli dengan studinya saja. Padahal banyak hal yang seharusnya dilakukan.
Menulis, ya menulis. Bukan sekedar menulis diary, menulis status facebook, atau yang lainnya. tetapi yang dimaksud menulis disini adalah menulis yang produktif, yang tulisan itu dapat bermanfaat untuk mengatasi masalah-masalah yang ada. Tulisan itu bernama karya ilmiah, sebuah tulisan yang produktif, pemaparan solusi untuk mengatasi masalah yang ada dengan disertai data-data yang valid.
Ketika mendengar istilah karya ilmiah, sebagian besar mahasiswa beranggapan bahwa karya ilmiah merupakan suatu momok yang menakutkan karena mereka menganggap bahwa membuat suatu karya ilmiah itu sulit, memusingkan kepala, dan untuk mencari data pendukung itu sulit, sistematikanya menyulitkan, dan banyak lagi hal yang menjadi keluhan.
Paradigma semacam itu salah besar. Hal pertama yang harus dilakukan adalah merubah paradigma tersebut menjadi positif, menulis karya ilmiah itu mudah dan menyenangkan. Memang sulit untuk merubah suatu pola pikir, namun ketika kita mau mencoba menyenangi sesuatu karena sesuatu itu adalah sebuah tuntutan ya kenapa tidak? Berpikirlah bahwa berkontribusi itu penting, cobalah untuk menahan egoisme kita untuk dapat berkontibusi untuk orang lain. Peka terhadap masalah-masalah yang ada, dan cobalah mencari solusinya. Kemas itu semua dalam sebuah karya ilmiah. Ketika nantinya karya ilmiah itu dapat bermanfaat untuk masyarakat luas, kita yang akan bangga. Jadi, berkontribusilah karena sebaik-baik orang adalah yang dapat bermanfaat untuk sesamanya.

2 komentar:

aliq mengatakan...

The best of u is the most contributing for people...ayo nulis... ayo berkontribusi :D

Rayi Wigati mengatakan...

yuuuuuk, mariiiii

Posting Komentar