Egoisme…suatu
sifat yang dimiliki setiap orang, hanya kadarnya saja yang berbeda. Lha kadar
itu harus kita kurangi, karena kita hidup tak sendiri. Tekan egoisme seminimal mungkin untuk bisa
memberi kebermanfaatan lebih banyak untuk orang lain dengan berbagi. Berbagi itu
sederhana saja sebenarnya, hanya saja butuh keikhlasan untuk melakukannya. Karena
tanpa keikhlasan, berbagi itu tidak akan ada maknanya sama sekali, ketulusannya
tidak akan sampai. Percuma saja kan. Berbagi itu tentang banyak hal. Berbagi yang
memang kita mampu untuk melakukannya. Berbagi senyum, inspirasi, nasihat, ilmu,
dan materi.
Berbagi senyum
Berbagi
yang paling mudah adalah senyum, yang semua orang pasti mampu untuk
melakukannya. Senyum itu memang sederhana, tapi kekuatannya luar biasa. Dengan senyum
orang bisa bahagia, jadi tidak perlu menunggu bahagia untuk bisa tersenyum. Senyum pula yang membuat orang lain bisa
menerima aura postif walaupun sebelumnya orang tersebut mungkin lagi galau. Dengan
begitu, kita tlah berbagi, sederhana kan…
Berbagi inspirasi
Karakter
orang yang murah senyum akan menginspirasi. Inspirasi itu merupakan suatu gagasan
positif yang didapatkan dari orang-orang yang bijak dalam menyikapi hidup,
boleh disebut sang inspirator. Dari inspirasi itu lah orang lain dapat
mengadopsinya untuk perbaikan kualitas hidup. Ketika bersosialisasi dengan
orang yang mempunyai sikap hidup yang positif -seperti murah senyum, tegar
dalam menghadapi masalah, pekerja keras, rajin beribadah, mempunyai jiwa sosial
yang tinggi, pintar, dan sebagainya- pasti akan terinpirasi. Disitulah letak
berbaginya, bagaimana sang inspirator tersebut dapat membagikan inspirasi untuk
orang lain.
Berbagi nasihat/kata
bijak
Ketika
bertemu dengan orang yang lagi ada masalah atau sedang galau tingkat tinggi
maupun rendah. Pasti ada aura negatif didalamnya. Tetapi jangan sampai, aura negatif
itu menular pada kita. Justru, kita sebisa mungkin dapat menghilangkan aura negatif
itu dengan aura positif. Caranya, dengan menjadi pendengar yang baik, menyemangati
orang tersebut dan memberikan solusi atas permalahannya serta kata-kata bijak
jika perlu. Dengan seperti itu, kita tlah melakukan aktivitas berbagi.
Berbagi ilmu
kita
akan menjadi lebih kaya (ilmu) jika setelah menerima kemudian kita memberi. Setelah
sekian lama kita menjalani hidup pasti banyak pengetahuan yang telah kita
dapatkan, apa saja. Dan ketika kita bisa berbagi ilmu atau pengetahuan yang
telah kita dapatkan, artinya kita tidak egois karena membuat orang lain menjadi
tahu tentang apa-apa yang belum diketahui sebelumnya. Tapi jangan terkesan
menggurui, tetap rendah hati dan berusaha melibatkan lawan bicara agar tidak
terkesan mendominasi.
Berbagi materi
Di
luar sana banyak orang yang kekurangan,
mereka tidak mempunyai uang yang lebih dan bahkan kurang. Mereka mungkin tidak
beruntung, tapi kita akan lebih tidak beruntung lagi jika hanya mementingkan
diri sendiri tanpa peduli dengan keadaan sekitar yang masih kekurangan. Kita
tidak perlu menunggu sampai kaya raya baru kemudian kita membantu orang yang
kekurangan, tapi kita memberi sesuai dengan kemampuan kita. Kontribusi dalam
bentuk gagasan untuk menyelesaikan masalah “ketidakberuntungan” tersebut itu pun
baik, dan lebih baik lagi gagasan itu dibarengi aksi. Sesuai kemampuan saja intinya.
Berbagi
itu tidak sulit ternyata, tak perlu muluk-muluk, berbagilah sesuai dengan
kemampuan kita. Jika memang butuh pengorbanan, lakukanlah. Kuncinya ikhlas yang
selalu terjaga dalam hati. Dari keikhlasan itulah yang akan membuat kita
bahagia. Jadi, bahagia itu berbagi
dengan keikhlasan.
2 komentar:
aseeeek, bagi2 duit sm ane dong buk :/
nyamar jadi kaum dhuafa dulu yey... *LOL
Posting Komentar